Senja di Batas Tenaga
Di balik setiap kelelahan, selalu ada harapan dan kekuatan yang tersembunyi di dalam hati. Seperti daun layu yang tergantung di ujung ranting, kita tetap bertahan dan mencari cahaya fajar yang datang membawa mimpi baru.
Potret senja di Waduk Cengklik (DocPribadi/Deepna)
Pada senja warna jingga membayang,
Aku adalah daun layu di ujung ranting,
Menggantung dengan sisa tenaga yang terbuang,
Mengulang langkah di jalan pulang yang merintih.
Angin bertiup membawa lelah dalam setiap hela,
Seperti bisik lembut yang tiada henti,
Menghapus jejak harapan yang tersisa,
Namun hati menggeliat menantang pagi.
Aku adalah arus sungai di musim kemarau,
Mengalir lamban dalam riak kecil tak bertepi,
Mencari laut di cakrawala tak terlihat,
Bersandar di harapan yang tak pernah mati.
Aku adalah burung yang terbang rendah,
Menyusuri langit dalam lelah yang tertiduri,
Namun sayap ini tak relakan menyerah,
Berpijak pada asa dalam hangat mentari.
Selalu ada awal di balik lelah yang mendera,
Dalam sepi malam yang menyembunyikan gerimis pilu,
Aku temukan kekuatan di relung asa,
Menanti fajar yang bawa mimpi baru.
0 Response to "Senja di Batas Tenaga"
Posting Komentar